Kamis, 09 April 2015

Seperti Sebelumnya

   Sebagai seorang laki-laki yang lahir sebagai anak pertama, di keluarga yang kurang mampu, mau tidak mau Aku harus menjadi tulang punggung keluarga. Aku harus bekerja mati-matian untuk memenuhi kehidupan hidup keluargaku terutama sekolah Adik perempuanku yang sudah hampir lulus dari SMA di salah satu sekolah swasta di daerahku. Suatu hari ketika di tengah pekerjaanku yang amat sangat melelahkan seperti hari-hari biasa. Salah satu temanku bernama Benni tiba-tiba memperlihatkan sebuah foto wanita yang terbilang lumayan cantik di dalam handphonenya. "Hemmmt siapa tuh?" sahutku. "Pacarku lah." ungkapnya. "Kamu kapan punya pacar?" celotehnya. Aku hanya bisa terdiam, lalu pergi. Di sela-sela kepergianku. Aku sempat berfikir. Ternyata emang aku terlalu naif. Selama ini, Aku bahkan tak pernah sedikit pun memikirkan seorang wanita, dan selama ini tak pernah ada satu wanita pun yang spesial di dalam hatiku. Karena terlalu sibuk dengan urusan kerjaan yang harus Aku jalani selama ini. Apakah slamanya Aku akan seperti ini, batinku. Haah, Aku terperanjat kaget karena tiba-tiba ada yang menepuk pundakku dari belakang. "Gimana kerjaan kamu?" ternyata bosku yang menghampiriku karena meungkin melihatku melamun, aaaaa... "Sudah Pak" jawabku sekenanya. "Ohh ya sudah, jangan banyak ngelamun, nanti kesurupan kamu, hehe :D" sambil melangkah pergi beliau tertawa lirih. Akupun langsung pergi untuk cek ulang semua pekerjaanku, dan segera menyelesaikan sisanya, sebelum di ketahui bosku, karena aku tadi sempat berbohong kepadanya..


    Setelah beberapa hari sejak kejadian tersebut, setiap hari pikiranku menjadi sangat kacau tak karuan. Tak seperti biasanya. Aku mulai merasa malas malasan bekerja, hinga tanpa sadar Aku sudah tak berangkat kerja selama 3 hari dengan beralasan sakit, setiap hari hanya Aku habiskan untuk bermalas-malasan di kamar main PS dan baca buku-buku cerita lucu yang kuharap bisa membuatku melupakan tersebut. Ternyata salah. Aku malah semakin terjebak didalam perasaan yg semakin tak karuan. Keesokan harinya Aku berangkat kerja seperti biasanya. "ehhh Bro, Kamu di panggil tuh sama bos" kata beni serambi jalan di depanku. "haah, waduh bakal kena sp nih pikirku". Aku melangkah masuk keruangan pak Heru yahh, nama itulah yang memberiku uang setiap bulannya.

    Aku tertunduk dihadapanya tanpa kata-kata. "hay val (yahh, val, Noval Putra Hendrawan itulah namaku), gimana kesehatanmu, sudah membaik? sudah siap kerja hari ini?, Saya dengar dari Beni katanya Kamu terkena tipus ?, maaf kemaren belum sempat menjenguk kamu. Sembari menyodorkan sebuah amplop putih. "Iya Pak gak papa dan maaf karena Saya gak bisa berangkat selama 3 hari", balasku seraya meraih amplop putih yang di berikan bosku. "Gila bisa-bisanya bohong pada bos tentang sakitku. Tapi kalo Aku tidak bilang bohong mungkin hari ini, aku bakalan kena sp beneran. Syukur deh, makasih ben", dalam benakku. "Ya sudah silahkan kembali ke ruang kerjamu val" kata bosku. "i, iyaa Pak" kataku dan langsung aku melangkah pergi meninggalkan ruangan bos yang bener-benar dingin karena AC. Aku melihat ada yang aneh di ruang kerjaku.

    "!!!" perhatianku tertuju pada seorang wanita yang sedang kebingungan mengutak-atik komputer "gimana cha ? ada masalah ?" tanyaku kepada Icha. Yaaa, Icha. Icha adalah seorang gadis yg memiliki fisik tidak terlalu cantik, tingginya hanya sekitar 135 cm beratnya mungkin menurut perkiraanku 43 Kg. Tapi yang Aku suka dari dia adalah, dia menggunakan hijab di tambah ada tanda khas kalo istilah jawanya (dekik) di kedua pipinya ketika dia tersenyum. "ini loo tiba-tiba mati sendiri komputernya" kata Icha. saat Aku mencoba membantu mengeceknya, ternyata masalahnya terjadi karena kabel power lepas. Sambil tersenyum kecil dan bercanda Aku berkata "ini looo Jeng masalahnya. Kabel lepas. Jeng, Jeng" sambil tersipu malu juga Icha menjawab "gak tahu Aku, hihi, makasi ya val". "Sama-sama cha" sahutku. Sore pun tiba, dan waktunya untuk berkemas pulang. Saat itu gak tahu kenapa dan gak biasannya, perut rasanya lapar teramat sangat, dan Aku memiliki ide untuk makan ditempat biasa, resto kecil yang pelayannannya cepat dan kwalitas masakan baik dan banyak juga menu disini yang pas dengan kantong karyawan sepertiku dan banyak juga menu yang telah menjadi menu favoritku, Saat motor hampir keluar pagar kantor, dari kaca spion Aku melihat Icha berjalan sendiri, Engga tahu kenapa, sore ini Aku pengen banget ajak dia bareng, dan gak make lama, Aku hampiri Icha dan Aku ajak pulang bareng, dan gak lama juga Icha menerima ajakanku untuk pulang bareng, yang sebelumnya Aku telah ngejelasin untuk mampir makan dulu. Kitapun akhirnya jalan. Dan sesampainya, Kita langsung masuk dan dapat bangku di pojok sebelah kanan. "hay kak." sambut salah 1 kariawan. "Hay juga"  balasku. "siapa nih kak, pacarnya ya?" balesnya. "haah. (kaget setengah mati nggak bisa berkata apa2 takut kalo si icha jadi nggak mood makan) gak kok. temen kerja" sahutku, dan Aku melihat ke arah Icha dia hanya tersenyum. "Akrab juga Kamu sama pegawai sini" Icha berkomentar kepadaku. "Iyaa (hee..hee.) biasa aja kok". "Sering makan sini ya Kamu ?" balas icha. "i, iyaa" sahutku. di tengah obrolan tibalah makanan yang sudah kami pesan. "heey kok gemetar gtu sih" kaget rasanya tiba-tiba Icha melontarkan ucapanya. waduh gimana nih ketauan juga ternyata..hee..eee..aku hanya bisa tersenyum sambil mengalihkan perhatian. "Kamu kenapa sih?". Icha bertanya lagi. "a, aku, gapapa kok" sahutku. "bohoong ahh" balasnya. Akhirnya Aku jujur sama dia. Jujur ya baru pertama kali Aku makan sama cewe, makanya aku... akuu... udahlah. luupain" "owhhh... kirain kamu kenapa. Itulah awal pertama Kita makan bareng hingga sampai beberapa bulan kedepan kita sering makan dan sudah menjadi kebiasaan sehari-hari.dan semakin akrab. Suatu hari ketika lagi fokus kerja. tiba-tiba ada yang ngirim email ke Aku. Aku lihat dari pengirimnya tidak asing. "fyracute@yahoo.com jangan-jangan ini..." dan ternyata dugaanku itu benar, ini pesan dari Fyra teman SD ku, bisa dibilang Sahabatku selama SD hingga SMP, selama masa sekolah itu, selalu berada pada 1 sekolahan yang sama tanpa disengaja, sampai akhirnya saat persis sedang melakukan upacara kelulusan alias perpisahan, si Fyra diajak Bokapnya pindah ke Luar Kota, karena sang Bokap dipindah tugaskan. sejak saat itu yaahhh masih berhubungan melalui sms, dan suatu hari tanpa aku sadari SIMCARD ku hilang, waktu itu ada temen sekelas pas SMA pinjem HP sedangkan HPnya saat itu batre ng-drop dan dia harus menghubungi pacarnya, yahh maklumlah masa SMA kalo lagi pacaran, marahan dikit cowok bingung.

    "Selamat pagi sahabat terbaiku,  gimana nih kabarnya ? masihkah Kamu tinggal dirumah yang dulu ?" pesan yang dikirim oleh Fyra kepadaku, saat Aku cek tanggal pengiriman, ternyata sudah 2 hari yang lalu masuk. Maklum Aku jarang sekali buka email. Saat itu juga gak pake lama, Aku balas pesan itu "Sore juga hihi ( saat Aku bales posisi lagi dikantor nunggu untuk pulang) Fyr, maaf yaa, jarang buka email Aku, jadi gak tahu kalau ada pesanmu masuk, Aku sehat Fyr, Kamu gimana, Bagaiaman dengan Om dan Tante, baik juga, kan ? dan Aku masi tetep dirumah yang dulu Fyr. Kmu dimana, Apakah kamu uda pulang ?" seperti itulah balasanku untuk Fyra. Dan gak lama, jam pun menunjukkan pukul 4 sore, dan saatnya pulang. Baru keluar dari kantor beberapa meter, Aku mendengar Benni memanggilku, otomatis Aku berhenti dan menengok belakang. "Kamu gimana sih, HP bau jigong gini masih aja ketinggalan!" kata Benni. Aku raba saku celana kanan kiri dan belakang, ternyata iya HP ketinggalan. "Bau jigong Jidadmu lebar, btw kamsia ya Ben, Kamu emang sahabat terbaikku." kataku sambil ngakak. Lalu jawab Benni "sebenernya Aku uda kepikiran mau Aku jual, lumayanlahh, kalo masi bisa 2 juta" sambil kabur ninggalin Aku. "Kampret yaa Bennnn." kataku sambil teriak, lalu melanjutkan perjalanan pulangku.

    Matahari pun semakin dalam bersembunyi, dan Aku uda sampe rumah dan bersantai, ditambah lagi, besok juga sabtu, dan Aku libur, maklum, kantor kan sabtu minggu libur, walaupun ada juga yang engga sih. saat lagi asik ngobrol bareng Bokap dan Nyokap cuman sama mereka ngobrol, soalnya Tata, yahh Adiku bernama Tata, lengkapnya Tata Putri Hendrawan, dia lagi keluar sama pacarnya, mau nglarang gimana coba, Dika, nama pacarnya Adikku itu, dia dengan gentle dateng kerumah kalo gak salah sekitar 2 Tahun yang lalu, dan ngomong didepan Bokap, Nyokap dan Aku, dengan tegar dan berani Dia ngungkapin suka pada tata di depan Kami, memang pertama dilarang Bokap, katanya umur segini pacaran buat apa, buat pamer, gitu katanya. Tapi si Dika ini tetep kekeh pada pendiriannya, setiap hari jemput brangkat sekolah bareng, pulang pun bareng, hingga Akhirnya Bokap pun luluh, dan mengakui keberaniannya, dan akhirnya Bokap menyetujui Hubungan itu dengan syarat, yahh, kalian tahu lah, syarat pacaran dari Ortu, harus setia lahh, jangan macem-macem lahh, ini lah itu lah, dan dengan berani, Dika menyanggupi. Aku sempet berpikir, gila ni bocah. gentle banget. Dan eeee, gak nyangka hubungan mereka bertahan sampe sekarang. Kembali ke "cerita" hihi, nahh, saat lagi Asik ngobrol bersama tadi, dari teras, terlihat seorang cewe, berambut panjang, membuka pintu pagar, dan masuk kerumah, semakin dekat, semakin dekat, Aku masih belum mengenalinya, "Selamat sore Tante Om (yahh waktu itu masih sekitar jam setengah 7 sore) masih inget Aku" kata cewek itu sambil tersenyum manis.

    "Maaf, siapa ya?" kata Nyokap. Aku masih terdiam di tempat duduk sambil memandangnya. Tiba-tiba cewe itu berkata sambil berakting nangis kaya anak SD "huu huu huu, Tante, boneka ku diambil Noval". Seketika itu juga, Bokap dan Nyokap kecuali Aku, langsung menyadarinya, dan dengan serempak Bokap Nyokap teriak "FYRAAAA". "Y Allah, dari mana aja, baru keliatan, ilang gak ada kabar, Papah Mamah gimana, sehat ?" timpah Nyokap". "Allhamdullillah, mereka dalam keadaan baik kok Tante Om ndiri gimana, sehat juga kan ?". Mereka masih saling lempar tanya, dan Aku hanya terdiam dan memandang, sambil berucap dalam hati "Masya Allah, Fyra semakin cantik dan manis aja (nb : kenapa saya mengucap Masya Allah, bukannya Subhanallah, karena ternyata selama ini kita (muslim) warga Indonesia sering tertukar dalam hal pengucapan tersebut, untuk detail lebih dalam silahkan cek saja di google). "Serius ini Kamu Fyr?" kata ku dengan spontan, karena masih tidak percaya. Jujur, sebelumnya Dia memang sudah cantik, banyak teman sekelas saat SMP naksir dengannya. dan semakin gak percaya, sekarang semakin cantik dan manis. Malam itupun kuhabiskan untuk mengobrol ini itu banyak sekali, (hehe, malah kaya lagu doraemon). bersama Fyra, Bokap dan Nyokap

    Jam pun akhirnya menunjjukan pukul 9:30 malam, sudah cukup malam bagiku untuk perumpuan seperti Fyra keluar malam-malam, "Val, anter Fyra pulang gih." celoteh Bokap secara tiba-tiba. Begitu pun dengan Nyokap. Mau gak mau, Aku pun mengantarkan Fyra pulang, saat baru aja ngebuka pintu pagar rumah, Kita berpapasan dengan Tata, "Mas, mau kemana Mas, jam segini bawa cewe cakep" kata Dika. secara spontan pun Tata nyubit Dika sambil berkata "Udah mulai genit nihh Kamu ya" Kami pun tertawa sejenak, setelah itu, Tata sadar bahwa itu adalah Fyra "Kaka Fyra yaa, dari mana aja, baru nongol kak?" kata Tata. "Iya nih, lagi sibuk aja Aku Ta." Kata Fyra. Dan sebenarnya, Tata mau ngajak ngomong lagi, tapi karena uda malam, Aku langsung tancap gas pergi ninggalin Tata dan Dika. Rumah Fyra deket sih, mungkin selisih beberapa gang aja.

    Saat mau masuk gang, Fyra ngomong "Stop, berhenti sini dulu, Kita makan dulu yaa, Aku laper nih." ternyata, didepan gangnya, selalu ada deretan penjual nasi goreng dan mie jawa, ada juga bakso, sate, nasi kucing, yahh, bisa dibilang, cukup rame dengan makanan, didepan gangnya Fyra, dan yang Kami duduk yang disediakan tukang Nasi goreng, karena, Fyra ingin makan Nasi Goreng, sekitar 10 menit, akhirnya nasi goreng pun jadi, Kita makan sambil ngobrol santai, "btw, gimana nih sekarang, kerjaannya lancar kan ?" kata Fyra. Lalu Aku jawab "Allhamdullillah, lancar, Kamu sendiri, sekarang kerja dimana ?". "Aku sekarang gantiin Ayah nih, ngurusin usaha furniture-nya, dan sebenernya Aku uda balik kesini sejak 1 bulan yang lalu." kata Fyra. Akhirnya makan pun habis dan dengan santainya dan tanpa dosa, Fyra nyletuk "bayar Kamu ya Val." buju buneng, seperti kena gigitan semut api. kaget. karna pas itu, Aku nganter Fyra pulang hanya make celana kolor yang g ada sak sakunya, otomatis Aku g bawa dompet. Sambil tersenyum kecil dan ngeledek, Fyra ngomong "becanda becanda, Aku tahu kok, Kamu ga bawa dompet". Dalam hati, ni bocah, bikin jantungan aja.

    OK deh, makan uda, bayar uda, dan ga make lama, Aku langsung nganter Fyra pulang. setelah sampe depan rumahnya "Aku langsungan ya Fyr, uda makem banget nih" kata ku. dan Tiba-tiba aja Fyra meluk dan berbisik, "makasih banya Val, Aku seneng banget malam ini, sekali lagi makasih". Setelah itu, Aku hanya tersenyum dan langsung balik. Selama di perjalanan, tanpa sadar, Aku terus terbayang-bayang kejadian barusan, kenapa ? ada apa ini ?? ribuan tanya memenuhi pikiranku. Memang, dari dulu, Aku dan Fyra emang udah deket, tapi ga menyangka, kalo Fyra bakal ngelakuin hal kaya gini.

Bersambung...

Pengarang / Hak Cipta : Aries dan Valra

Tidak ada komentar:

Posting Komentar